Penghargaan untuk penerjemah tidak selalu berupa materi. Pencantuman nama di sampul atau halaman depan buku, atau undangan ke acara-acara yang berkaitan dengan buku yang diterjemahkan, misalnya, juga menjadi kebahagiaan tersendiri.
Salah satu penghargaan lain juga saya rasakan baru-baru ini, saat diminta menuliskan kisah di balik penerjemahan yang kemudian dimuat di website penerbit. Bukunya berjudul The Secret Letters of the Monk Who Sold His Ferrari, karya Robin Sharma, terbitan MIC Publishing. Senang karena para penerjemah diberi ruang untuk menampilkan diri (emang doyan narsis juga sih ya hahaha). Karena judulnya ada Ferrari-Ferrari-nya, saya kepikiran melampirkan foto di dalam mobil. Jadi sengaja deh foto-foto waktu kebetulan mau belanja ke supermarket dan parkirannya masih kosong. Bukan mobil Ferrari siiih…tapi tetap ada maknanya lah. Semoga ^_^
Silakan ditengok cerita behind the book saya di SINI.
Terima kasih review-nya. Kami suka sekali dengan penerjemahan buku ini. Sukses selalu mbak. 🙂