Berkisah Tanpa Menjelajah

Nah, ini cuplikan salah satu naskah yang saya buat untuk acara jalan-jalan di TV. Semua saya tulis berdasarkan cerita dari tim liputan, riset internet, juga gambar-gambar besutan juru kamera. Supaya terkesan real seolah-olah saya sendiri yang berada di sana, saya selalu berusaha  menghayati cerita serta gambar yang saya dengar dan lihat, membebaskan imajinasi, dan…berkhayal saya ada di sana 😀

BALI/ PULAU DEWATA YANG DIPUJA KARENA KEINDAHAN DAN KEEKSOTISANNYA/ KIAN LAMA KIAN TAK MAMPU MELEPASKAN DIRI DARI JERAT GEMERLAP KAPITALISME// NAMUN/ DI SALAH SATU SUDUT PULAU BALI/ TERSIMPAN HARTA YANG TAK TERNILAI HARGANYA// BUKAN DERETAN RESOR MEWAH ATAU GEMERINCING DOLAR/ MELAINKAN HAMPARAN SAWAH HIJAU/ SENYUM HANGAT/ DAN TRADISI YANG TERPELIHARA//

MEMASUKI DESA TENGANAN DI KABUPATEN KARANGASEM/ BALI TIMUR/ TERASA BAGAIKAN MEMASUKI LORONG WAKTU/ KETIKA BALI BELUM TERSENTUH PENGARUH LUAR// CIRI KHAS TERSEBUT MEMBUAT DESA TENGANAN DISEBUT SEBAGAI BALI AGE/ ATAU BALI ASLI//

MESKI TETAP BERTAHAN DENGAN TRADISI YANG TELAH BERJALAN BERABAD-ABAD/ NAMUN TENGANAN TIDAK SEPENUHNYA MENGASINGKAN DIRII DARI GELIAT MODERNISASI// RUMAH-RUMAH ADAT YANG BERJAJAR RAPI/ MASIH SAMA SEPERTI RATUSAN TAHUN LALU// NAMUN KINI ADA LISTRIK YANG MENGALIRI RUMAH-RUMAH TERSEBUT/ MEMPERTEGAS PERPADUAN HARMONIS ANTARA YANG MODERN DENGAN YANG KUNO//

MUNGKIN KARENA ITULAH/ DI TENGAH AURA MAGIS YANG BEGITU KENTAL/ DI ANTARA ALUNAN MUSIK TRADISIONAL/ DAN DI  SELA-SELA UNTAIAN KAIN GERINGSING PENOLAK BALA YANG DITENUN DENGAN SABAR OLEH TANGAN-TANGAN TERAMPIL PEREMPUAN DESA/ SAYUP-SAYUP BUDAYA POP MENYELINAP MASUK / DARI MULUT-MULUT MUNGIL PARA PENERUS GENERASI TENGANAN//

(Gambar anak-anak nyanyi lagu Wali)

DI ANTARA KESEDERHANAAN DESA-DESA TRADISIONAL YANG MENGELILINGINYA/ CANDIDASA SEAKAN MENEBAR GEMERLAP DENGAN SEJUMLAH RESTORAN DAN HOTEL MEWAH YANG SATU DEMI SATU MULAI MEMENUHI DESA INI/ KARENA TERPIKAT OLEH PESONANYA//

NAMUN/ GEMERLAP CANDIDASA BUKAN HANYA BERASAL DARI PERPUTARAN BISNIS YANG KIAN PESAT// MELEPAS PANDANG DARI TEPIAN PANTAI/ DI ATAS PASIR PUTIH YANG LEMBUT MEMELUK KAKI/ KILAU CANDIDASA YANG SESUNGGUHNYA/ TERHAMPAR DI DEPAN MATA// AIR JERNIH YANG BERIAK PERLAHAN/ BAGAI MEMAMERKAN TEBARAN BINTANG YANG TERBIT MENDAHULUI MALAM/ SAAT TERTIMPA CAHAYA MATAHARI KEEMASAN// SUNGGUH SEBUAH KEMEWAHAN YANG TAK DAPAT DIBAYAR DENGAN APA PUN//

BALI TIMUR// ADALAH KEINDAHAN ALAMI YANG MASIH MURNI// ADALAH KEARIFAN TRADISIONAL YANG MEMAKNAI HIDUP DENGAN DOA// ADALAH TRADISI YANG BERTAHAN DI TENGAH KEMAJUAN ZAMAN// ADALAH MASA LALU YANG MENYATU DENGAN MASA KINI// DAN PENAWAR LELAH BAGI JIWA-JIWA YANG MENCARI DAMAI/ DI SEBUAH SUDUT PULAU DEWATA//

 

Keterangan : semua sumber foto sudah di-link ke foto-foto terkait

Advertisement