Menantang bagi saya, tentu saja, yang jarang-jarang ‘melaut’. Tantangan pertama kami jumpai di pelabuhan Jepara, titik awal perjalanan ke Kepulauan Karimunjawa : jadwal kapal. Namanya juga berurusan dengan laut, sudah pasti kita yang harus mengalah. Jadwal kapal memang sangat ditentukan oleh kondisi cuaca dan laut. Jadi tidak heran kapal Bahari Express yang dijadwalkan berangkat pukul 10.30 siang, baru mengangkat sauh kira-kira pukul satu. Semua itinerary tur hari itu dibatalkan karena waktu yang terlalu mepet, dan rencananya dialihkan ke hari ketiga atau hari terakhir. Untungnya perjalanan selama kurang lebih dua jam tidak mengalami kendala. Saya hanya agak pusing karena dapat tempat duduk di perut kapal sehingga tidak bisa melihat laut, cuma dapat semburan angin yang nampol banget. Oiya sebelum ada kapal Bahari Express, perjalanan ke Karimunjawa dari pelabuhan Jepara memakan waktu 6 jam dengan kapal jenis lain! Kehadiran kapal cepat tentunya sangat membantu meningkatkan pariwisata di kepulauan ini.
Tiba di Pulau Karimunjawa, ‘daratan’nya kepulauan ini, kami (saya dan lima orang teman) langsung menuju wisma apung, tempat kami menginap. Bagi yang tidak ingin tidur di tengah laut, bisa memilih guesthouse-guesthouse yang banyak tersedia di darat. Meski bangunannya sederhana, namun menginap di wisma apung menawarkan sensasi tersendiri. Karena kita dikelilingi laut biru jernih dua puluh empat jam sehari. Angin sepoi-sepoi (yang berubah kencang dan dingin saat malam) serta debur ombak menjadi latar belakang yang melenakan selama masa tinggal kami di sana.
Di hari pertama ini kami ‘hanya’ menikmati matahari terbenam yang sempurna, tersaji begitu saja di hadapan kami, gratis dari Sang Pencipta. Betah banget memandanginya berlama-lama…
Kondisi di wisma apung sendiri menjadi tantangan kedua yang saya hadapi. Kenapa? Karena lantai kamar mandinya hanya tersusun dari bilah-bilah papan yang renggang. Awalnya grogi juga waktu pertama kali mandi. Takut sandal saya tiba-tiba nyangkut di celah papan terus nyebur ke laut hehehe. Kan males banget ngambilnya. Nggak yakin juga bisa ngambil sih…Nah, karena kami kebagian kamar yang tanpa kamar mandi (kamar mandi luar), tantangan juga tuh kalo tengah malam kepingin buang air. Karena anginnya kencang dan takut kesandung juga gara-gara ngantuk, bisa-bisa nanti nyebur ke kolam hiu di tengah wisma 😀
Oiya karena tidak ada listrik dan sumber dayanya pakai generator set, di sini listrik hanya menyala mulai jam enam sore sampai enam pagi. Di luar itu, kami bisa hidup tenang tanpa gangguan listrik. Keterbatasan ini sama sekali nggak mengganggu sih, orang sepanjang hari kami main di laut terus, who needs electricity? Malah waktu genset sempat dimatikan lima menit buat menambah oli, suasananya jadi tenaang banget. Cuma ada suara ombak dan sinar bulan purnama.
Hari kedua diisi dengan island hopping alias loncat dari pulau ke pulau. Pulau pertama yang kami datangi adalah Pulau Tengah, kira-kira satu jam perjalanan kapal dari wisma apung. Di sini saya kembali ditantang: mencoba snorkeling untuk pertama kalinya! Ternyata susah juga ya membiasakan diri pakai alat snorkel itu, hidung dan mulut saya terus-terusan kemasukan air, jadi kurang maksimal menikmati pemandangan terumbu karang di bawah laut. Di pulau ini kami juga disuguhi makan siang ikan bakar sambil lesehan di pasir. Pulau Tengah juga menyediakan penginapan, dan kalau menginap di sini pastinya bakal lebih terisolasi lagi dari keramaian. Benar-benar di tengah laut lepas!
Dari Pulau Tengah kami ke Pulau Kecil untuk snorkeling lagi. Saya masih belum sukses bersnorkel ria, walaupun sudah agak mendingan karena mulai familier dengan alatnya. Tapi diam-diam saya malah tertantang untuk belajar nih, siapa tahu dapat kesempatan lagi untuk ‘melaut’. Soalnya melihat teman-teman saya, terutama Silvana, yang sudah sering menyelam, kayaknya asik banget bisa menikmati keindahan bawah laut tanpa direpotkan oleh kesulitan menguasai alat. Di pulau ini, terumbu karang dan ikan-ikannya lebih ramai daripada di pulau pertama tadi.
Pulau terakhir yang kami datangi adalah Pulau Gosong. Pulau ini hanya berwujud bentangan pasir putih seluas beberapa meter (ketahuan nggak pernah jago mengira-ngira ukuran panjang dan luas). Saat air pasang, pulau ini bakal menghilang. Keren banget deh buat foto-foto 😀
Oiya, saat mengikuti tur kami benar-benar beramai-ramai. Rombongan tur kami saja ada 28 orang, ditambah rombongan-rombongan dari paket tur lain. Semua dengan itinerary yang sama. Jadi kami berbondong-bondong (5 kapal lebih) berpindah dari satu pulau ke pulau lain. Mungkin karena akhir pekan. Kalau mau lebih privat, harus ambil tur di hari kerja kali ya… Tapi nggak masalah sih, enjoy saja. Bisa bermain di laut seharian kan tak ternilai harganya.
Di hari terakhir, kami kembali snorkeling di Pulau Cemara Kecil. Tapi saya tidak ikut nyebur, soalnya mepet banget sama waktu pulang, malas basah-basahan langsung pakai jilbab 😛 Padahal di spot ini pemandangan bawah lautnya sepertinya lebih keren dari dua pulau yang kemarin. Untunglah ikan-ikan di sini juga lebih ‘ramah’, gampang banget mengumpulkan mereka. Cukup dengan melempar remah roti atau biskuit. Jadi biarpun cuma di kapal, saya bisa ikut menikmati pemandangan kawanan ikan warna-warni.
Dari Cemara Kecil, kami ke penangkaran bayi hiu. Ada dua jenis ikan hiu di sini, hiu hitam dan hiu putih. Hiu hitam penampilannya lebih sangar, dengan kulit legam mengilap. Para peserta tur pun bergantian masuk ke kolam, mengabadikan momen tak terlupakan: berenang bersama ikan hiu. Dan lagi-lagi saya nggak ikutan huhuu. Kalau dipikir-pikir, mungkin hiu-hiu itu stres juga ya, ditontonin dan disatroni aliran pengunjung yang tak habis-habis. Maaf ya bayi hiu, maklumlah, namanya juga manusia…
Selesai acara hari ini, tibalah saatnya kami berpamitan dengan Karimunjawa yang cantik. Lumayan puas tiga hari main di laut, walaupun kalau bisa sih seminggu gitu hehehe. Dengar-dengar, ada yang pernah terjebak sampai seminggu di Karimunjawa karena badai melanda. Kapal nggak mungkin nekat berlayar. Kalau kayak gitu sih ya nggak kepingin juga…
Nah, di perjalanan pulang ini kembali saya menghadapi tantangan. Rupanya sore itu ombak cukup besar dan kami pun merasakan dahsyatnya kekuatan laut meski hanya dalam skala kecil. Goyangan kapal yang cukup gila-gilaan, ditambah AC yang tidak berembus sempurna, membuat para penumpang gelisah. Bagi saya, goyangan kapal masih bisa dinikmati, tapi pengapnya kabin benar-benar bikin gerah dan mual. Untunglah di tengah perjalanan petugas akhirnya membuka setengah pintu kapal di kabin saya, supaya ada udara masuk. Beberapa penumpang bergantian muntah. Untung yang di dekat-dekat saya nggak ada yang muntah, bisa tambah mual kalau nyium baunya.
Saat kapal akhirnya berlabuh, rasanya seolah-olah saya bisa mendengar para penumpang menghela napas lega bersama-sama 🙂 Seorang wisatawan asing yang berdiri di samping saya pun berkomentar kepada temannya, “Extreme Karimunjawa!”
Yessir! But exciting and unforgettable too, don’t you think? 🙂
Photos courtesy of Indri, Azia, Endah, Sisil & Destia. Thanks girls! 🙂
Karimunjawa, 1 – 3 September 2012
huwaaaaa… aku mau kesana jugaaa x(
Berangkaaaaat :))
Wow, asyik banget. Coba ada ancer-ancer biayanya, ci, biar ada gambaran dikit… hehe… Tapi keren, jadi pingiiiiin 🙂
Di sini aja deh ancer-ancernya hehehe. Turnya sendiri 815.000 Lu, di luar ongkos pesawat, penginapan di Semarang, sama travel Semarang-Jepara PP. Ayoo…melaut ^_^
luluuuuuu…. 🙂
Indriiiii:D baru baca komennya
jd pengen ngelamjutim cerita ttg karimun 😉 -balik kandang-
Ditunggu ceritanya 🙂
Uci, keren2 euy photo2nya
Thanks Bombi, foto teman-teman semua tuh. Tapi emang objek alamnya cantik banget sih ya, jadi kalo difoto pasti bagus aja hasilnya 🙂
Ih jadi pengen, bagus banget yaaa, jadi total perjalanan dari jkt-lokasi berapa jam Ci?
Iyah baguus ^_^ Jakarta-Semarang 1 jam by pesawat, Semarang-Jepara kurleb 2 jam. Jepara-Karimunjawa 2,5 jam. Katanya sih ada kapal langsung dari Semarang ke Karimunjawa, 6 jam.
ada foto akuhhh,hihihi
halah :))
akhirnya aku mampir jugaaaa….
Silakan masuuk…
wow, ini kereeeen banget foto2 nya ,,, top deh
Yang difoto juga top sih 😀
cantik memang karimun Jawa…aah, saya jadi rindu diviiing…
Karimunjawa memang asik kok, yang ingin mampir karimunjawa bisa kunjungi web Karimunjawa http://maniaxtour.com