Fig. : to escape from someone; to elude someone’s capture or control.
Sebagai penerjemah, pasti ada kalanya muncul keinginan menerjemahkan buku tertentu yang jadi incaran. Saya sih belum pernah sampai kepingiiin banget dan mengejar-ngejar sebuah buku ke penerbit, tapi beberapa kali kesempatan menerjemahkan buku bagus terlepas dari tangan saya karena satu dan lain hal.
Pernah sudah dibisiki oleh editor bahwa kalau penerbitnya berhasil mendapat rights sebuah buku, saya yang akan diminta menerjemahkannya. Karena sebelumnya sudah mendengar banyak pujian tentang buku tersebut, saya tentu sangat senang dan menunggu-nunggu kabar dari sang editor. Ternyata beberapa waktu kemudian beliau mengabarkan bahwa rights penerjemahan buku tersebut sudah dimiliki oleh penerbit lain.
Pernah juga buku bagus yang rencananya diberikan kepada saya akhirnya dialihkan ke orang lain karena jadwal yang tidak memungkinkan, saya baru bisa bulan depan sementara penerbit butuh cepat, atau bahkan karena saya terlalu lama membalas email/sms, sehingga diasumsikan jadwal saya sedang penuh dan belum bisa menerima pekerjaan baru. Padahal sih karena hape ditinggal dalam tas sementara saya asyik main dan baru membuka hape sore harinya.
Kadang-kadang ada perasaan menyesal juga, sedikit. Tapi ya nggak lama-lama. Saya pikir, buku bagus itu mungkin memang bukan jodoh saya, dan akan lebih cantik bila digarap oleh penerjemah yang terpilih. Bagaimanapun, semua buku pasti akan bagus bila dikerjakan dengan sepenuh hati, termasuk dalam hal menerjemahkannya 🙂
Buku2 yg kamu terjemahin juga bikin ngiri, Uci. Yahud!
Amiin, makasih ya Mbak 🙂 Iya yang penting ngerjain sebaik mungkin, apa pun bukunya, setuju?
Aku juga pernah beberapa kali mengalami penerbit yang menawarkan buku, tapi akhirnya mereka mundur karena aku baru bisa bulan depannya. Kadang gemes juga sih, wong sebulan doang kok… hihi curcol
Hehehe iya ya, tapi artinya memang belum jodoh 😛
Kadang memang mesti belajar merelakan ya? Hm…
Benar sekali 🙂